Dongeng Kancil dan Gong Nabi Sulaiman
Halo adik-adik yang Manis, Kali ini kakak akan menuliskan cerita tentang Kancil dan Gong Nabi Sulaiman. Pasti semua pada senang Membaca kan? Langsung aja ini dia ceritanya...
Di tengah hutan, terdapat sebuah pohon rindang. Daunnya subur, cabang-cabang dan rantingnya sangat banyak.
Di pohon itu ada banyak sekali tawon hutan yang bergerombol membuat rumah, Dari hari ke hari semakin bertambah banyak jumlah tawon tersebut,
sehingga ketika tawon-tawon itu bergerombol di sekitar sarangnya, kelihatan seperti sebuah benda hitam yang sedang tergantung
di ranting pohon.
Di tengah hutan, terdapat sebuah pohon rindang. Daunnya subur, cabang-cabang dan rantingnya sangat banyak.
Di pohon itu ada banyak sekali tawon hutan yang bergerombol membuat rumah, Dari hari ke hari semakin bertambah banyak jumlah tawon tersebut,
sehingga ketika tawon-tawon itu bergerombol di sekitar sarangnya, kelihatan seperti sebuah benda hitam yang sedang tergantung
di ranting pohon.
Ketika terik matahari begitu panas menyengat, si Kancil berlari-lari kecil menuju pohon rindang itu.
Rupanya ia ingin berteduh sambil melepaskan lelah. Sambil duduk termenung bersandaran di akar pohon, si Kancil menatap suasana sekitarnya. ia merasakan sejuknya berada di bawah pohon tersebut.
Saat mendongak ke atas, tiba-tiba matanya yang tajam melihat ada benda yang tergantung di ranting pohon, tepat di atas kepalanya. Cukup lama ia diam sambil terus mengaWasi benda hitam tersebut,
hingga akhirnya ketika ada beberapa tawon yang berterbangan dan hinggap pada benda itu,
ia baru mengetahui bahwa benda yang tergantung itu tidak lain adalah tawon yang sedang bergerombol,
Yakin benda itu adalah sarang tawon yang cukup besar, dalam hatinya Ia ingin sekali menikmati madu yang ada d dalamnya,
“Tapi bagaimana cara mendapatkan madunya ‘ Bila diambil begitu sája, pasti tawon-tawon itu akan menyengatku.”
Cukup lama si Kancil berpikir untuk menemukan cara yang dianggapnya paling tepat untuk mengambil madu. Pada saat yang sama tiba-tiba datang srigala. Air liur Srigala keluar dan sela-sela giginya yang tajam begitu melihat tubuh si Kancil yang kecil dan mulus.
Rupanya ia ingin berteduh sambil melepaskan lelah. Sambil duduk termenung bersandaran di akar pohon, si Kancil menatap suasana sekitarnya. ia merasakan sejuknya berada di bawah pohon tersebut.
Saat mendongak ke atas, tiba-tiba matanya yang tajam melihat ada benda yang tergantung di ranting pohon, tepat di atas kepalanya. Cukup lama ia diam sambil terus mengaWasi benda hitam tersebut,
hingga akhirnya ketika ada beberapa tawon yang berterbangan dan hinggap pada benda itu,
ia baru mengetahui bahwa benda yang tergantung itu tidak lain adalah tawon yang sedang bergerombol,
Yakin benda itu adalah sarang tawon yang cukup besar, dalam hatinya Ia ingin sekali menikmati madu yang ada d dalamnya,
“Tapi bagaimana cara mendapatkan madunya ‘ Bila diambil begitu sája, pasti tawon-tawon itu akan menyengatku.”
Cukup lama si Kancil berpikir untuk menemukan cara yang dianggapnya paling tepat untuk mengambil madu. Pada saat yang sama tiba-tiba datang srigala. Air liur Srigala keluar dan sela-sela giginya yang tajam begitu melihat tubuh si Kancil yang kecil dan mulus.
“Hem, pastilah dagingmu sangat lezat untuk makan siangku, Kancil.” gumam Srigala.
Kancil gemetar ketakutan, namun hewan cerdik ini menyembunyikan rasa takutnya.
‘Oh, kamu Srigala!” sahut si KanciL”Agaknya kamu kelaparan siang ini.”
“Benar Cil! Dan relakan dirimu untuk kumakan.”
“Berarti kau akan membunuhku?”
“itu sudah jelas!”
“Tapi tunggu dulu kau harus dengar kata-kataku.”
“Apalagi Cil. Aku ini sudah sangat lapar, dari pagi belum makan sama eka1i,”
“Aku di sini sedang menjalankan tugas!” kata Kancil setelah sekian detik menemukan gagasan untuk menyelamatkan diri
“Tugas apa itu, Cil?” tanya Srigala penasaran.
“ini..., Aku disuruh oleh Nabi Sulaiman untuk menjaga gongnya.”
“Apa...?” tukas Srigala. “Kamu disuruh menjaga gongnya Nabi Sulaiman! Di mana gong itu?”
“Itu.,!” jawab si Kancil sambil menunjuk benda yang tergantung di ranting pohon. “ Gongnya itu milik Nabi Sulaiman.
Sedangkan beliau sekarang sedang pergi!”
“Apakah kamu sudah pernah mendengarkan bunyi gong itu, Cil?” tanya Srigala.
“Oh..., tentu kawan!” jawab Kancil. “Bunyinya sangat merdu sekali.’
‘coba kamu pukul Cil! Aku ingin mendengarnya,” pinta srigala,
Si Kancil pun kemudian bergegas pergi meninggalkan tempat itu.
Namun tanpa sepengetahuan Srigala, ia hanya bersembunyi di balik semaksemak.
Ia menunggu apa yang akan dilakukan oleh Srigala.
Setelah mengira si Kancil pergi cukup jauh, Srigala pun kemudian mengambil ranting kayu kering yang tergeletak ditanah, tidak jauh dari tempatnya berdiri. Ia segera mendekati benda hitam itu tanpa mengamat-amati terlebih dahulu dan Iangsung mengayunkan ranting tersebut. “Buk...! Buk...!”. Dua kali Srigala memukulnya dengan keras. Saat itulah gong yang tidak lain adalah tawon yang bergerombol itu langsung mendengung marah.
Kancil gemetar ketakutan, namun hewan cerdik ini menyembunyikan rasa takutnya.
‘Oh, kamu Srigala!” sahut si KanciL”Agaknya kamu kelaparan siang ini.”
“Benar Cil! Dan relakan dirimu untuk kumakan.”
“Berarti kau akan membunuhku?”
“itu sudah jelas!”
“Tapi tunggu dulu kau harus dengar kata-kataku.”
“Apalagi Cil. Aku ini sudah sangat lapar, dari pagi belum makan sama eka1i,”
“Aku di sini sedang menjalankan tugas!” kata Kancil setelah sekian detik menemukan gagasan untuk menyelamatkan diri
“Tugas apa itu, Cil?” tanya Srigala penasaran.
“ini..., Aku disuruh oleh Nabi Sulaiman untuk menjaga gongnya.”
“Apa...?” tukas Srigala. “Kamu disuruh menjaga gongnya Nabi Sulaiman! Di mana gong itu?”
“Itu.,!” jawab si Kancil sambil menunjuk benda yang tergantung di ranting pohon. “ Gongnya itu milik Nabi Sulaiman.
Sedangkan beliau sekarang sedang pergi!”
“Apakah kamu sudah pernah mendengarkan bunyi gong itu, Cil?” tanya Srigala.
“Oh..., tentu kawan!” jawab Kancil. “Bunyinya sangat merdu sekali.’
‘coba kamu pukul Cil! Aku ingin mendengarnya,” pinta srigala,
Si Kancil pun kemudian bergegas pergi meninggalkan tempat itu.
Namun tanpa sepengetahuan Srigala, ia hanya bersembunyi di balik semaksemak.
Ia menunggu apa yang akan dilakukan oleh Srigala.
Setelah mengira si Kancil pergi cukup jauh, Srigala pun kemudian mengambil ranting kayu kering yang tergeletak ditanah, tidak jauh dari tempatnya berdiri. Ia segera mendekati benda hitam itu tanpa mengamat-amati terlebih dahulu dan Iangsung mengayunkan ranting tersebut. “Buk...! Buk...!”. Dua kali Srigala memukulnya dengan keras. Saat itulah gong yang tidak lain adalah tawon yang bergerombol itu langsung mendengung marah.
Srigala terkejut bukan main. Dia baru menyadari bahwa yang dipukulnya bukan gong, tetapi rumah tawon. Tawon-tawon itu dengan ganasnya menyerbu Srigala.
“Kancil keparat kau menipuku!” teriak Srigala kesakitan karena disengat puluhan Tawon.
Ia Iangsung lari meninggalkan tempat itu. Ia tidak ingin disengat lebih banyak lagi oleh tawon-tawon hutan yang sangat ganas tersebut.
Si Kancil yang bersembunyi di balik semak-semak hanya tertawa kecil melihat apa yang dialami oleb Srigala. Dia sangat senang karena keinginannya untuk mendapatkan madu tawon, sebentar lagi akan terwujudkan.Sebab setelah rumah tawon tersebut dipukul oleh Srigala, banyak sekali madunya yang berceceran di tanah.
“Kancil keparat kau menipuku!” teriak Srigala kesakitan karena disengat puluhan Tawon.
Ia Iangsung lari meninggalkan tempat itu. Ia tidak ingin disengat lebih banyak lagi oleh tawon-tawon hutan yang sangat ganas tersebut.
Si Kancil yang bersembunyi di balik semak-semak hanya tertawa kecil melihat apa yang dialami oleb Srigala. Dia sangat senang karena keinginannya untuk mendapatkan madu tawon, sebentar lagi akan terwujudkan.Sebab setelah rumah tawon tersebut dipukul oleh Srigala, banyak sekali madunya yang berceceran di tanah.
Sesaat setelah tawon-tawon itu tenang kembali, mulailah si Kancil mendekati tempat itu dan menyantap madunya yang sangat lezat.Sedang’ asyik-asyiknya menyantap madu. Tapi tanpa disadari oleh si Kancil, ada seekor tawon yang hinggap di hidungnya dan menyengatnya. “Aduh...!” teriak si Kancil sambil melompat-lompat kesakitan.
Si Kancil merasakan kesakitan yang luar biasa. Sambil menahan sakit, ia pun bergegas pergi meninggalkan tempat itu.
Demikian dongeng Kancil dan Gong Nabi Sulaiman ini.Semoga terhibur ya adik-adik....
Makasih
ReplyDeleteHard Rock Hotel & Casino, Las Vegas, NV | Dr.MD
ReplyDeleteHard Rock 김해 출장샵 Hotel 서울특별 출장안마 & 김해 출장안마 Casino Las Vegas has undergone a transformation 김천 출장샵 as one 출장마사지 of the premier destinations on the Las Vegas Strip. Featuring more than 2600 electronic games,